Stasiun Bluluk (BLK) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Bluluk, Bluluk, Lamongan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +63 meter ini termasuk dalam Wilayah Aset VII Madiun. Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Babat–Jombang oleh Babat–Djombang Stoomtram Maatschappij (BDSM). BDSM tercatat mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan dicatatkan dalam besluit tertanggal 14 Mei 1896 dan dilanjut dengan besluit kedua tertanggal 12 Maret 1898. Stasiun ini dibuka bersamaan dengan selesainya segmen Ngimbang–Bluluk pada tanggal 18 Juni 1901 dan dilanjut ke Dradah pada tanggal 1 Januari 1902. Sejak tanggal 1 Desember 1916, karena utang BDSM yang membengkak, Staatsspoorwegen mengakuisisi seluruh aset BDSM, termasuk jalur, stasiun, dan seluruh layanannya. Jalur kereta api ini ditutup bersama stasiun-stasiun dan seluruh layanannya pada tahun 1981, karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Kini bangunan Stasiun Bluluk masih ada, dan dijadikan sebagai bagian dari rumah warga. Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mengajukan konsesi untuk pembangunan jalur baru setelah meraih keuntungan pada tahun 1890-an. Akhirnya, perusahaan ini mendapat konsesi pembangunan jalur kereta api baru yang melayani rute Gundih–Gambringan–Bojonegoro–Surabaya pada tanggal 1 September 1897. Stasiun ini mulai beroperasi pada tanggal 1 Maret 1902, sebagai bagian dari pengoperasian jalur kereta api ruas Bojonegoro–Babat. Pada tanggal 1 Februari 1903, proyek jalur kereta api Gundih–Gambringan–Bojonegoro–Surabaya NIS telah selesai. Ke arah timur dari jalur 2 dahulu terdapat jalur rel menuju Rembang yang kini tidak dioperasikan per tahun 2001. Jalur tersebut dipakai untuk mengangkut pasir kuarsa dari Stasiun Jatirogo sebelum berhenti beroperasi. Jalur ini merupakan gabungan dari dua operator, yaitu Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) dan NIS. Saat itu, jalur milik SJS meliputi Rembang–Jatirogo, sedangkan Jatirogo–Bojonegoro merupakan jalur milik NIS. Ke arah barat stasiun ini sebelum Stasiun Kalitidu, terdapat Perhentian Sale dan Pungpungan yang kini sudah tidak aktif.