Stasiun Brambanan (BBN), lebih dikenal sebagai Stasiun Prambanan, adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten; termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta pada ketinggian +146 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Klaten. Jalan Stasiun menghubungkan stasiun ini dengan jalan raya Solo-Yogyakarta. Saat ini stasiun ini melayani bongkar muat semen secara reguler dan pernah melayani penumpang KA Prameks sejak 20 Juni 2016 sebelum digantikan oleh KRL. Meskipun daerah sekitarnya dikenal sebagai Prambanan, nama stasiun ini menurut data dari Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) ditulis sebagai Brambanan dan tidak mengalami perubahan hingga sekarang.Pada awalnya, stasiun ini kemungkinan memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Sejak pengoperasian jalur ganda Yogyakarta–Solo ruas Srowot–Ketandan per 2001 dan ruas Brambanan–Delanggu per 15 Desember 2003, jalur 2 stasiun ini dijadikan sebagai sepur lurus arah Solo. Per 2005–2006 dan selesai sepenuhnya pada tahun 2007, jalur 1 stasiun ini sudah sepenuhnya menjadi sepur lurus arah Yogyakarta saja. Jalur 4 dijadikan sebagai sepur simpan untuk parkir KA barang. Bangunan lama stasiun ini, yang sebelumnya mirip dengan Stasiun Srowot dan merupakan peninggalan DKA, roboh akibat gempa bumi Yogyakarta 2006. Sebagai penggantinya, bangunan stasiun yang digunakan sekarang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Stasiun ini berada pada dataran Prambanan, sehingga letaknya berdekatan dengan berbagai bangunan kuno penting, seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Kompleks Ratu Boko, Candi Sojiwan, dan Candi Plaosan; selain candi-candi lain yang lebih kecil. Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Maguwo, terdapat Stasiun Kalasan yang sudah tidak aktif sejak jalur ganda lintas Kutoarjo-Solo dioperasikan. Untuk mendukung pengoperasian jalur ganda, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) yang sudah dipasang sejak tahun 2013 dan baru mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2018. Sejak tahun 2020 stasiun ini juga dilengkapi listrik aliran atas (LAA) sebagai bagian dari elektrifikasi jalur Yogyakarta–Solo Balapan.