Lokasi
50 Jalan KH. Fudholi, Kecamatan Cikarang Utara, Jawa Barat 17530, Indonesia
Kode Stasiun
CKR0507
Jumlah jalur
8 (jalur 6 dan 7: sepur lurus) Jalur 1-4: cenderung dikhususkan untuk Kereta Rel Listrik (KRL). Jalur 5-8: khusus untuk kereta api penumpang non KRL dan angkutan barang.
Ketinggian
+18 m
Klasifikasi
II
Letak dari pangkal
km 43+289 lintas Jakarta–Jatinegara–Cikampek
Direction
Detailed Information

Stasiun Cikarang (CKR) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Karangasih, Cikarang Utara, Bekasi. Stasiun ini berada di ketinggian +18 meter dan termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun ini menjadi salah satu dari empat stasiun kereta api yang sudah ada di Kabupaten Bekasi sebelum elektrifikasi lintas Bekasi sampai dengan Cikarang pada tahun 2014.Stasiun Cikarang pertama kali dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada tanggal 14 Agustus 1890 dan menjadi bagian integral dari pembukaan jaringan rel kereta api segmen Batavia sampai dengan Karawang. Saat itu status bangunannya adalah halte dengan nama Halte Tjikarang, dan hanya memiliki dua jalur kereta api saja di area emplasemennya. Setelah seluruh jaringan rel milik BOS diakuisisi oleh Staatsspoorwegen, sekitar dekade 1920-an jumlah jalur bertambah menjadi empat. Peningkatan ini memungkinkan kereta api bumel untuk menaikturunkan penumpang dan barang di Halte Cikarang. Kegiatan pengangkutan ini mengakibatkan daerah di sekitarnya menjadi ramai, yang dibuktikan dengan adanya pasar, tangsi, terminal andong, dan lokalisasi. Seiring dengan berjalannya waktu, peranan halte tersebut semakin meningkat dengan ditambahkannya satu jalur rel khusus di belakang bangunan halte. Jalur rel itu berstatus sebagai sepur badug dan difokuskan untuk kegiatan bongkar muat barang, seperti; garam, daun jati, dan angkutan ternak. Kegiatan bongkar muat barang ini mencapai puncaknya pada dekade 1970 sampai dengan 1980-an. Khusus untuk angkutan ternak, kegiatan bongkar muatnya masih berlangsung setidaknya sampai dengan tahun 2001/2002.

Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jakarta yang menghubungkan stasiun ini dengan Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Tanjung Priok. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta. Pada awalnya rencana itu berjalan cukup baik dengan rampungnya jaringan rel kereta api segmen Citayam sampai dengan Nambo, tetapi krisis finansial Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan.





stasiun lainnya



Kategori lainnya